MAKASSAR - Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN, bekerja sama dengan Klikhijau, telah menyelenggarakan kegiatan penyuluhan lingkungan dan Gerakan Kelola Sampah Berbasis Warga sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim di Lapangan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Acara ini, yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Bersih yang bertujuan untuk memperkuat literasi lingkungan dan semangat kolaborasi dalam pengelolaan sampah.
Dalam sambutannya, Ketua Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN, yang diwakili oleh Popi Jarot Setyawan selaku Ketua PIKK PLN UIP3B Sulawesi, mengungkapkan rasa syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan ini.
Dirinya menekankan bahwa masalah lingkungan dan perubahan iklim adalah tantangan besar yang harus dihadapi bersama.
“Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional KLHK per 31 Juli, ada 32, 2 juta ton timbulan sampah, dan 11, 6 juta tonnya tidak terkelola. Komposisi sampah didominasi oleh sisa makanan sebesar 40%, yang sebagian besar bersumber dari aktivitas rumah tangga dengan angka 49%, ” jelasnya, dilansir dari ININews Sulsel.
Popi menyatakan bahwa masalah ini membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Meskipun pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk mengurangi timbulan sampah, keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat.
“Kami hadir di Kota Makassar, salah satu kota besar di Indonesia, dan memilih Kecamatan Manggala sebagai titik kegiatan karena kecamatan ini menjadi lokasi tumpuan akhir sebagian besar sampah dari berbagai titik di kota besar ini. Data menunjukkan ada lebih dari 1000 ton sampah yang diangkut menuju TPA Tamangapa setiap harinya, ” tambahnya.
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Selain itu, acara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, komunitas anak muda, hingga individu yang peduli terhadap lingkungan.
Ketua IIP BUMN mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia berharap upaya ini dapat memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan menjadi langkah awal yang baik dalam mewujudkan Indonesia yang bersih, sehat, dan lestari.
Kegiatan penyuluhan ini diakhiri dengan doa dan harapan agar setiap langkah yang diambil dalam menjaga lingkungan dapat diberkahi oleh Allah SWT. Seluruh peserta melanjutkan rangkaian kegiatan penyuluhan dengan penuh semangat dan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lestari.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui P3E Suma, yang diwakili oleh Suwardi, memberikan pujian khusus atas pelaksanaan kegiatan yang digelar oleh IIP BUMN dan Klikhijau di Makassar. “Ini kegiatan yang layak diapresiasi dan dicontoh oleh pihak lain. Selain karena mengangkat tema edukasi lingkungan, penyelenggara juga sangat berkomitmen menggelar acara ramah lingkungan.”
Konsep Eco-Event
Kegiatan yang digelar oleh IIP BUMN dan Klikhijau menggunakan konsep "eco event" atau acara ramah lingkungan. Seluruh persiapan dilakukan dengan detail, mempertimbangkan aspek efisiensi dan minim sampah.
“Sebagai contoh, kepanitiaan menerapkan paperless atau minim penggunaan kertas. Mulai dari persuratan hingga item kegiatan lainnya sudah nihil kertas. Ini dimaksudkan agar kegiatan tidak menghabiskan banyak kertas sekaligus mengurangi timbulan sampah, ” jelas Anis Kurniawan, Direktur Klikhijau.
Selama kegiatan berlangsung, panitia tidak menggunakan air minum kemasan, sehingga semua peserta diminta membawa tumbler sendiri. Panitia menyiapkan air isi ulang di lokasi kegiatan. Sampah yang terkumpul selama aksi bersih akan dipilah dan diserahkan langsung ke pihak bank sampah. Pada kegiatan ini, panitia bekerja sama dengan Bank Sampah Kemuning untuk edukasi, pemilahan, dan penimbangan sampah.
Anis memastikan bahwa sterilisasi lokasi kegiatan dilakukan dengan baik untuk memastikan tidak ada jejak sampah yang ditinggalkan. “Usai kegiatan, panitia memastikan kondisi kebersihan lingkungan tetap terjaga. Ini penting untuk menginspirasi banyak pihak tentang pentingnya menggelar acara ramah lingkungan.”
Berkat komitmen zero waste ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) memberikan sertifikat “eco-friendly management” karena dinilai telah memenuhi kriteria penyelenggara acara ramah lingkungan. (*)